Laman

Wednesday, January 5, 2011

Calon Penguasa Bersama Raja Tikus

Siapa yang tidak kenal sama Abdul Rizal Bakrie, sesuai judul doi calon penguasa di negeri ini. Doi udah jadi ketua partai 'kuning' punya perusahaan segalam macem, mau calonin diri jadi capres 2014 tapi sayang bro doi ngga bayar pajak. Yuk kita tertawa yg keras HAHAHA. Kalo pemimpin negeri ini ngga bayar pajak gimana rakyatnya ntar?? Kenapa gua bisa bilang dia calon penguasa? Ini ada artikel yg berisi 'Surat Untuk ARB'

zakywahyudi2010:

Bung Ical yang terhormat,

Saya percaya anda lebih berkuasa dari presiden di negara ini. Sri Mulyani anda singkirkan dan mengungsi dari tanah kelahiran yang dicintainya. Satgas anda bungkam sehingga tak lagi bersuara. Kepolisian dan Kejaksaan anda injak saat mereka menangani sang perampok: gayus, sehingga anda pun tidak akan terkait dengan kebusukannya.

Saya percaya anda juga telah menebar magnet kharisma anda yang bernama rupiah di petinggi PSSI. Juga menanam sanak keluarga, handai taulan di tempat ini: Nirwan, Nurdin Halid, Andi Darussalam..
 
Tapi biarkan olahraga yang satu ini tetap menjadi milik kita, jangan anda rebut lagi
Anda boleh menguasai yang lainnya, apapun atau siapapun yang bisa anda beli dengan kekayaan anda.

Kami tidak peduli anda menjadi ketua partai dengan cara membeli orang-orang yang sekarang menjadi pembela anda nomor wahid. Tapi tolong jangan anda kotori kesucian olahraga ini.

Bung Ical, anda bisa memiliki segalanya, tapi jangan yang satu ini. Biarkan ini tetap menjadi milik kami. Biarkan kami meneriakkan gairah kami pada permainan yang satu ini. Bagi kami inilah ekstasi untuk sejenak melupakan kepenatan kami atas kerasnya hidup yang mungkin tidak pernah anda rasakan sejak anda menghirup udara di dunia ini. Biarkan kami meneriakan nama-nama pahlawan kami kami: Bambang Pamungkas! (bukan bambang soesatyo), Markus Horison! (bukannya (melchias) markus mekeng), Firman Utina! (tidak firman soebagyo).

Bung Ical, tidak kah anda melihat dan cemburu karenanya? Bagaimana kami melonjak, berteriak dan tersenyum bahagia sekedar dapat melihat pujaan kami. Kami teriakkan nama-nama mereka dengan cinta tanpa pamrih rupiah Irfan Bachdim!!! Christian Gonzales!!! Okto!! Saat ini mereka adalah pahlawan kami. Pahlawan dengan parfum keringat yang menetes, bukannya armani Pahlawan yang berkaus basah dan bercelana pendek, bukan pahlawan dalam setelan jas dan dasi. Pahlawan di lapangan rumput, tidak di gedung berpendingin ruangan di senayan.

Tidak kah bung bertanya, mengapa kami menjadikan mereka pahlawan? Karena mereka mencoba dengan sekuat tenaga, dengan keringat dan air mata membuat kami bahagia. Oleh karenanya, apapun hasil perjuangan mereka, nama mereka akan selalu lekat di hati kami, mereka tetap pahlawan kami. Kami pun bahagia menjadi bagian dari perjuangan mereka, walau sekedar teriakan penyemangat
Akan kami ceritakan saat-saat perjuangan mereka kelak kepada anak cucu kami.

Bung Ical, anda berkeinginan untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini kelak. Oleh karena itu jangan biarkan remah-remah simpati yang tersisa pada kami lenyap. Anda mungkin ingat ungkapan : "we may forgive, but we'll never forget"
Kami tidak bisa berbuat apa-apa, tapi kami akan ingat selamanya :Lapindo, penggelapan pajak... Jangan anda tambah kekecewaan kami dengan merebut permainan ini dari kami. Jika anda ingin mendapat sedikit ucapan terima kasih dari kami. Tolong anda bisikkan sesuatu kepada Nurdin agar ia segera menyingkir dari olahraga ini.

Terima kasih bung Ical
.

Sumber: Kaskus

Lalu siapa yang tidak kenal Nurdin Halid, ya dia Raja Tikus yang bermuka borok tidak punya malu SANG KORUPTOR di negeri ini salah satu dari sekian banyak KORUPTOR di negeri ini. Berawal dari kasus penyelundupan gula impor dan yg berakibat PSSI dipimpin orang seorang dibalik jeruji, dan sempat membuat ISL berantakan. Kemuadian yang terakhir ini adalah berita soal harga tiket AFF yang terlalu mahal & management yg kacau. SBY sempat menyuruh Nurdin menurun kan harga tiket tapi diabaikan begitu saja, tapi pas ARB yg menyuruh doi langsung nurut. WTF!!!
Ada 10 kesalahan FATAL Nurdin Halid:

Sejak tahun 2004 lalu, Nurdin Halid akrab dengan masalah hukum. Masuk bui, keluar bui, bukanlah hal yang aneh baginya.

Pada 16 Juli 2004, ketua umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) periode 2004-2009 ini ditahan sebagai tersangka kasus penyelundupan gula impor ilegal 73 ribu ton. Nurdin kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng Koperasi Distribusi Indonesia (KDI).

Hampir setahun kemudian (16/6/05), dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jaksa tidak terima dan mengajukan kasasi ke MA. Baru pada 13 Agustus 2007, MA menyatakan Nurdin bersalah dan divonis 2 tahun penjara.

Nurdin kemudian dituntut 10 tahun penjara dalam kasus gula impor ilegal 56 ton dengan kerugian negara Rp 3,4 miliar pada September 2005. Namun dakwaan ditolak majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara pada 15 Desember 2005 karena BAP perkaranya dinilai cacat hukum.

Selain kasus tersebut, Nurdin juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam dan divonis penjara 2 tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005. Dia pun mendekam di Rutan Salemba.

Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia [sumber www.detik..com]

Dalam dunia sepakbola, ini daftar 10 dosa Nurdin Halid :

1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.

2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema Malang, Persijap Jepara, Petrokimia Putra Gresik, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, dan Deltras Sidoarjo.

3. Terindikasi jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik Kediri (2003), Persebaya Surabaya (2004), Persipura Jayapura (2006), Persik Kediri (2006), Sriwijaya FC Palembang (2007), Persipura Jayapura (2008/2009).

4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni tahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdindi penjara). Terakhir 2010 mengajak timnas pelesiran politik sehingga tak bisa konsentrasi dalam final piala AFF 2010.

5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.

6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.

7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI lainnya seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.

8. Tak punya kekuatan untuk melobi pihak kepolisian sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.

9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.

10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.

 Sumber: Kaskus






No comments:

Post a Comment